Acara ini dipelopori oleh acara termehek-mehek di trans TV, yang semula seperti acara yang akan membantu masalah percintaan para remaja. Kemudian pada perjalananya termehek-mehek ternyata memperluas bidang penyelidikanya sampai pada masalah intern keluarga; anak yang mencari orang tua aslinya karena dulu dititipkan, anak yang menyelidiki skandal perselingkuhan orang tuanya dan lain-lain.
Kesuksesan termehek-mehek ini munculah jenis-jenis drama reality yang lain yang mempunyai tujuan yang hampir dan bahkan bisa dibilang sama dengan termehek-mehek. Acar tersebut antara lain; Tak ada yang Abadi, Realigi, Masihkah Kau Mencintaiku?, Bukan Sinetron dan masih banyak yang lainya.
Dari semua acara ini terlihat jelas bahwa masalah intern keluarga dengan mudahnya menjadi konsumsi publik…masalah yang kadang mengharukan yang kadang memalukan,,,,,kemana rasa malu orang-orang ini,,,?apa mereka benar-benar sudah tak bisa menyelesaikannya dalam lingkup keluarga mereka sendiri???pertanyaan itu selalu ada dalam hati…..semoga ini bukan tanda matinya rasa para warga Indonesia . Kita pun sebagai penonton yang mensukseskannya,,,,,apa yang salah dari kita kok bisa-bisanya suka akanhal seprti ini???apakah tidak ada tontonan yang lain????
Sejujurnya saya menulis ini juga bingung ,,,,,apakah ini kebobrokan atau kemajuan,,,,???
2 comments:
Padahal KPI telah melarang penayangan beberapa reality show yang disebut sebagai reality show sampah ini.
Namun, mungkin karena efek kapitalisme..., reality show seperti "CURHAT" marak lagi di TV.
Sekarang tinggal Anda, para pemirsa, yang menilai, layakkah tayangan seperti itu Anda tonton?
Saya tidak bisa mengubah cara berpikir Anda apabila Anda tidak mengubah cara berpikir Anda sendiri... (malah dadi Mama Lorent???)
hehhe...
KPI!!! Tunjukkan kuasa ANDA!!!
Jelas kebobrokan. Sekaligus semi penipuan. :)
Salam revolusi romansa,
Lex dePraxis
Unlocked!
Post a Comment